Tari Topeng: Tarian Khas Indonesia Asal Cirebon

Tari topeng merupakan tarian khas Indonesia yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.Tari topeng memiliki ciri utama yaitu para penari akan menggunakan topeng untuk menutupi wajahnya.

Tari Topeng
Sumber: id.wikipedia.org

Tiap topeng yang digunakan oleh para penari mempunyai ciri khas atau karakteristiknya sendiri. Hal inilah yang semakin menambah keunikan dari budaya tari yang ada di Indonesia. Para tari topeng, para penari disebut sebagai Dalang. Sebab, setiap penari akan memerankan tokoh atau karakter yang berbeda-beda.

Tarian tersebut biasanya akan dipentaskan oleh satu orang penari atau sejumlah penari yang berkelompok.Tari topeng sudah ada sejak abad ke 10 Masehi.  Tarian ini kemudian berkembang pada abad ke 10 hingga ke 16 Masehi.

Saat itu adalah masa pemerintahan Prabu Panji Dewa. Beliau adalah Raja Jenggala yang ada di Jawa Timur. Lalu seiring berjalannya waktu, tari topeng mulai menyebar ke beberapa daerah yang ada di Jawa Barat. Salah satunya adalah daerah Cirebon.

Ketika tari topeng hadir di daerah Cirebon, tarian ini kemudian berbaur atau menyatu dengan kesenian daerah. Sehingga hal tersebut menciptakan sebuah tarian yang khas dan unik.  Tari ini mempunyai makna, simbol, dan juga filosofi tertentu. Mulai dari percintaan, kepemimpinan, dan juga kebijaksanaan.

Dalam pertunjukannya, makna-makna tersebut akan disampaikan kepada para penonton supaya lebih mudah dimengerti dan bisa diambil sebagai pelajaran dari tari topeng. Jika merujuk pada cerita yang beredar di masyarakat, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga sempat menggunakan tari topeng sebagai media dakwah.Awal mulanya, pertunjukan tari topeng hanya dilakukan di lingkungan keraton saja. Namun seiring berkembangnya waktu, tarian tersebut juga digelar untuk masyarakat umum sebagai sarana hiburan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa tari topeng juga digunakan sebagai media penyebaran agama Islam. Oleh karena itu, tari ini dikemas menjadi sebuah pertunjukan yang mengandung nilai filosofis dan juga lebih berwatak.

Pengemasan tarian ini bertujuan untuk menggambarkan ketakwaan manusia dalam beragama. Pun sebagai contoh sifat serta perilaku manusia, yaitu:

1. Makrifat atau Insan Kamil merupakan tingkatan tertinggi di kehidupan manusia dalam beragama dan sudah sesuai dengan syariat agama.

2. Hakikat merupakan sebuah gambaran tentang manusia berilmu. Sehingga mereka sudah memahami tentang hak seorang hamba dan Tuhan Sang Pencipta.

3. Tarekat merupakan penggambaran manusia yang sudah hidup dan menjalankan agamanya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Syariat merupakan gambaran manusia yang telah memasuki dan juga mengenal ajaran Islam.

Tidak hanya mengandung unsur hiburan, tarian ini juga mempunyai nilai-nilai dan pesan tertentu. Beberapa diantara nilai tersebut hadir dalam bentuk simbolik. Dimana masih perlu pengertian supaya bisa menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan.

Oleh sebab itu, tari topeng dipercaya mempunyai nilai pendidikan. Seperti cinta, kepribadian, penggambaran hidup manusia dari kecil hingga tau, dan angkara murka.

Oleh: Muhammad Alvin H.

Posting Komentar

Sampaikanlah Komentar dengan baik dan bijak serta relevan
Artikel Populer